Postingan Populer

Kamis, 20 Desember 2012

Dea Ariyanti Ingin Go Internasional melalui Brand Supernova House

Supernova HouseMuda, kreatif dan inovatif. Itulah kesan dari seorang Dea Ariyanti saat berbincang dengan Bisnis belum lama ini. Enterpreneur muda itu memiliki impian ingin membangun usaha pakaian rajut berkelas internasional.


Pada 2010, Dea bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang gadis yang baru menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas di Bandung. Akan tetpai,  sang ayah sudah lama berkecimpung di bisnis rajut puluhan tahun silam.


Merasa dirinya terketuk untuk mengembangkan usaha ayahnya, wanita kelahiran Bandung tahun 1990-an itu pun mulai berpikir untuk membantu usaha keluarga itu. Sejak itulah Dea memfokuskan dirinya untuk konsentrasi di usaha rajut. “Pada mulanya saya hanya membantu ayah dengan memasarkan produk rajutnya ke teman-teman terdekat,” katanya.


Akan tetapi, ia pun berpikir keras usaha rajut yang dilakoni sang ayah yang sudah puluhan tahun silam itu tidak berkembang dan hanya menghasilkan produk standar yang tidak memiliki daya saing tinggi.


Wanita berkaca mata itu pun terus memutar otak untuk mencari ide dan gagasan kreatif agar produk yang dihasilkan bisa menjual dan unik. Dea mulai mengikuti seminar dan pameran yang kerap dilaksanakan di Kota Kembang itu.


Beruntung, dari hasil seminar dan sejumlah pameran, Dea bisa menangkap peluang dan ide cerdas begaimana membangun bisnis yang menjanjikan. Terlebih, tren fesyen busana muslim saat ini tengah digandrungi para wanita di Indonesia, khususnya di Bandung.


“Saya orangnya rajin mengikuti seminar, pelatihan dan pameran. Di situlah saya bisa mendapatkan ide dari para pengusaha yang ada,” katanya.


Setelah terjun pertama kalinya di rajut, Dea masih meraba-raba usaha yang dilakoni ayahnya. Dia belum berani menjalankan usahanya sendiri. Sambil berjalan, ia terus membantu memasarkan produk rajut ayahnya seperti sweater, kardigan, dan pakaian rajut lainnya.


Menginjak 2011, orderan rajut pun terus meningkat. Di situlah wanita yang baru sebulan menikah itu kepikiran memiliki brand sendiri. Kemampuan merajutna pun secara otodidak sudah dikuasai seiring berjalannya waktu.


“Saya itu berpikir bahwa rajut hanyalah sebuah teknik saja. Di luar itu saya merasa ada sesuatu yang bisa digali dan mampu menghasilkan produk unik dan berbeda,” ujarnya.


Dea kemudian memilih brand dengan nama Supernova House. Menurutnya, pengambilan nama tersebut terdengar simple dan mudah diingat orang. Supernova House yang beralamat di Jl. Santosa Asih V Blok N2 29 Bandung itu memiliki 10 jenis produk unggulan yang dijualnya a.l bat cardigan, batflo blouse, vemos blast, dynmous lovely, inovest, vest nicemoty, vemos flower, vemos lasto, lonice cardigan dan inonly inner.


Rata-rata produk Supernovahouse dijual dengan harga yang mudah dijangkau. Bat cardigan misalnya dijual seharga Rp 85.000 atau inonly inner dengan harga Rp 125.000. “Memang, saya menjual produk rata rata Rp 85.000-Rp 125.000 katanya.


Menurut wanita lulusan SMK 13 Bandung jurusan Analis Kimia itu, bisnis rajutnya dengan mengusung nama Supernova House memang baru seumur jagung. Tetapi, dia memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menawarkan produk yang berkualitas.


Sejak menggarap bisnis rajut di bawah bendera Supernova House, pangsa pasar pakaian muslim rajut yang dikelola Dea lebih mengutamakan boutique ternama seperti InaScarf, Up2Date, Laverne dan butique lainnya yang sudah memiliki nama besar.


Namun, bukanlah sebuah usaha jika Dea tidak merasakan pengalaman jatuh bangun dalam berbisnis. Dia menuturkan suatu hari dirinya mesti gigit jari saat sejumlah pesanan yang ternyata direject oleh sang pelanggan. Dia pun harus rela bersabar menerima kenyataan.


“Kalau suka dukanya dalam usaha memang ada. Tetapi, saya jadikan pengalaman tersebut sebagai cambuk agar saya lebih terus belajar lagi,” katanya.


Keunikan pakaian muslim rajut Supernova House dengan mengusung tema eccentric knitting, lebih menonjolkan pakaian multifungsi seperti pada jenis vemos blast yang bisa dibuat menjadi kerudung, rompi, cape dan cardigan.


Pada jenis produk lain misalnya dynmous lovely yang bisa dipakai untuk hoodie atau bisa digunakan sebagai baju model one shoulder. Dea menambahkan jenis lain dari Supernova House seperti pada jenis batflo blouse misalnya, juga bisa dikenakan pelanggan sebagai blus biasa, bisa juga dikenakan menjadi pakaian dengan motif sayap kelelawar.


“Intinya kami ingin produk yang kami jual bisa berfungsi banyak. Pelanggan tidak hanya memakainya sebagai pakaian saja, tapi bisa digunakan sekreatif mungkin,” katanya. Dea mengungkapkan dirinya tidak ingin terbawa pasar dengan memproduksi masal. Justru sebagai daya tawar tinggi yang ditonjolkan, Supernova House memproduksi pakaian rajut muslim secara terbatas dari masing-masing jenisnya.


Menurutnya, maksimal produksi rata-rata dari setiap jenis berkisar antara 100 pcs. Setiap bulannya, Supernova House memasok ratusan hingga ribuan berbagai jenis ke setiap boutique berkelas tinggi.


Dea mengaku dirinya ingin membuat pelanggan tidak merasa kecewa dengan produk yang ditawarkannya. Dirinya mengklaim hingga saat ini beberapa boutique besar langganannya belum ada yang complain. “Justru kebanyakan para pelanggan merasa puas,” ungkapnya.


Seiring waktu berjalan, usaha Dea dalam mengembangankan bisnisnya itu semakin pesat. Dia terus berusaha melebarkan sayapnya dengan menggaet seorang temannya Puspa Silvia untuk dijadikan sebagai marketing. Berbagai ide cerdas pun bermunculan. Perlahan, Supernova House mulai dikenal di pasar luas.


 


 


 


 


 


 


Sumber berita: bisnis-jabar.com dan redaksi


Sumber gambar: bisnis-jabar.com

Kembangkan Bisnis Fashion Lokal dengan Tips Berikut Ini

Indonesia kini termasuk dalam jajaran negara dengan potensi pasar yang menguntungkan di dunia. Indonesia juga menjadi salah satu pasar yang memiliki permintaan terbesar dari sisi industri fashion.


Untuk itu, bagi Anda para desainer lokal tak perlu ragu untuk terus berkarya dan mengembangkan bisnis seluas-luasnya. Seperti yang diungkapkan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi Bustami yang ditemui saat workshop ‘Ready to Wear Success Strategy: Real World Tips’, Rabu(19/09/2012).


“Kami berharap desainer Indonesia tidak hanya mampu menciptakan desain unik dan berkualitas tinggi, namun dari sisi pemasaran juga mampu menyerap kebutuhan pasar baik dalam maupun luar negeri,” jelas Bustami saat workshop di Aula Kementerian Perdagangan.


Namun hanya memiliki ide kreatif ternyata belum cukup menjadi modal desainer lokal mengembangkan sayap ke dunia internasional. Para pelaku dunia fashion ternama Indonesia, memberikan beberapa saran bagi desainer lokal yang ingin mengembangkan produknya.


Taruna Kusmayadi, ketua dari APPMI yang ditemui saat workshop yang sama mengatakan, desainer muda perlu memahami pasar yang ingin dijamahnya dan masuk dalam asosiasi fashion, “kebanyakan desainer muda maunya langsung buka brand sendiri padahal belum tahu pasar, dan itu akan jadi jatuh bangun bisnisnya.”


Ketika sudah tahu pasar yang ingin dicapai, Anda juga harus memanfaatkan modal lainnya. Salah satunya adalah memanfaatkan peran Bank sebagai modal awal untuk mengembangkan produk-produk karya desainer lokal.


Pendapat lainnya dari Raiki Pasya, pemilik brand Hunting Field juga menambahkan, desainer lokal juga harus berteman dengan media. “Berteman dengan media, kita bisa barter promosi, bisa memperbanyak link, dan tentunya sangat berguna ditengah persaingan banyaknya desainer muda yang masuk sekarang ini,” jelasnya.


Jika Anda telah memiliki kualitas dan kuantitas produk yang cukup memadai, tidak ada salahnya ikut masuk dalam bisnis retail besar. Dengan demikian, karya fashion Anda dapat dinikmati segala kalangan bahkan menjangkau konsumen internasional, tambah Christian Kurnia, Director of Merchandising & Marketing Matahari Departement Store.


Diluar semua itu, sikap dan kepribadian juga mempengaruhi kesuksesan desainer lokal. Menurut Anne Avantie, para desainer muda juga perlu menanamkan budi pekerti dalam dirinya sehingga konsumen pun akan semakin loyal pada karya-karyanya.


 


 


 


 


Sumber : detik.com


Sumber gambar : infobandung.co.id

Ekspor Rajungan Ketiga Terbesar Setelah Udang & Tuna

rajunganAsosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) Arie Prabawa memperhitungkan nilai ekspor komoditas perikanan rajungan menyumbang lebih dari US0 juta per tahun.


Saat ini rajungan ada di peringkat ketiga sampai keempat dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia setelah udang (46%), tuna (14%) dan rumput laut.


Rajungan (portunus pelagicus) yang dikenal dengan nama dagang ‘Blue Swimming Crab’ dan rumput laut, sering berganti posisi di nomor tiga,” kata Direktur Eksekutif APRI Arie Prabawa, Senin (17/12/2012).


Menurutnya rajungan mulai dikelola secara komersial sejak tahun 1990-an yang terus meningkat sampai saat ini yang nilainya mencapai US0 juta dengan volume 30.000 ton/tahun.


“Rajungan sebagian besar ditangkap tersebar di perairan pantai Jawa dan Sumatra,” katanya.


Diperkirakan sekitar 65.000 nelayan saat ini menangkap rajungan di seluruh perairan Indonesia dengan alat tangkap bubu, ‘gillnet’ dan sebagian kecil ‘bottom trawl’.


“Tidak kurang dari 13.000 anggota keluarga nelayan juga ikut mendukung industri-industri kecil pendukungnya sebagai pengupas rajungan,” katanya.


Menurut Arie kebutuhan pasar AS terhadap produk olahan rajungan sangat besar. “Bahkan cenderung trennya meningkat,” katanya.


 


 


 


 


 


 


Sumber : bisnis.com


Sumber gambar : blogspot.com

Strategi Jitu Menghindari Perang Harga

Bagi sebagian besar pelaku usaha, banting harga sering kali menjadi strategi promosi yang paling diandalkan untuk memenangkan persaingan pasar. Bahkan melihat tingkat persaingan pasar yang semakin sengit, belakangan ini perang harga antar pelaku usaha sudah tidak dapat dielakkan lagi di pasaran.


Tentunya kondisi ini tidak selalu memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha. Sebab, bagi mereka yang tidak kuat menghadapi persaingan, hanya akan menelan pahitnya kerugian dan akan tumbang satu persatu sebelum mendapatkan perhatian dari para konsumennya. Nah, agar bisnis Anda tidak terjebak dalam perang harga, berikut ini kami informasikan beberapa strategi jitu menghindari perang harga yang bisa Anda siasati dengan menciptakan sebuah inovasi.


1. Tawarkan Sesuatu yang Baru untuk Menarik Minat Konsumen


Untuk bisa memenangkan persaingan pasar, pada dasarnya tidak hanya harga murah saja yang bisa Anda tonjolkan untuk menarik minat konsumen. Strategi lainnya seperti menciptakan sebuah inovasi baru, bisa Anda manfaatkan untuk menambahkan nilai jual produk Anda. Contohnya saja seperti strategi pemasaran yang dipilih Unilever ketika memasarkan salah satu produk pewangi pakaian (Molto) yang belakangan ini mulai meluncurkan inovasi baru yakni Molto Ultra Sekali Bilas,  dimana produk ini sengaja diciptakan untuk memudahkan para konsumen agar bisa mencuci lebih praktis dengan sekali bilas saja, serta mengajak para konsumennya untuk peduli terhadap lingkungan dan mengurangi penggunaan air setiap harinya. Strategi ini terbukti cukup efektif, karena banyak ibu rumah tangga yang akhirnya memilih Molto Ultra Sekali Bilas dibandingkan produk pewangi pakaian sejenis yang harganya relatif lebih murah.


2. Boleh Banting Harga untuk Moment Istimewa


Bila pesaing lainnya sengaja menurunkan harga dalam waktu yang relatif lama (bahkan untuk selamanya), maka Anda bisa melakukan banting harga dengan istilah keren “promo spesial” di moment-moment istimewa. Contohnya saja dengan memberikan promo khusus selama satu minggu menjelang lebaran (H-7) bagi para member setia Anda, atau bisa juga menawarkan promo besar-besaran selama musim liburan kenaikan kelas bagi para konsumen pelajar yang berprestasi di sekolahnya. Strategi pemasaran seperti ini tentunya cukup diminati para konsumen, sehingga tidak menutup kemungkinan bila penjualan produk Anda bisa melesat tanpa harus menanggung kerugian besar.


3. Membidik Segmen Pasar yang Spesifik


Selain menciptakan inovasi baru, Anda bisa menghindari perang harga dengan membidik segmen pasar baru yang lebih spesifik. Strategi inilah yang sekarang mulai dikembangkan produsen deterjen Attack, dimana merek tersebut memanfaatkan kebangkitan batik Indonesia dengan meluncurkan produk baru (Attack Batik Cleaner) untuk membidik para pemakai batik yang membutuhkan sabun cuci khusus agar tidak merusak bahan kain batik yang Ia miliki. Meskipun segmen pasarnya hanya terbatas, namun bila dikembangkan dengan serius bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar.


 


 


 


Sumber artikel: bisnisukm.com dan redaksi


Sumber gambar: couponsnoffers.in

Gurihnya Sate Keong di Angkringan Mas Jo

Gurihnya Sate KeongSaat ini banyak sekali angkringan di Kota Bandung, namun di Angkringan Mas Jo yang terletak di Jalan Gelap Nyawang ada menu unik, yaitu Sate Keong. Sate Keong ini dipercaya memiliki protein yang sangat tinggi dibandingkan dengan seafood lainnya. Selain harganya yang relatif murah, Keong juga mudah didapat.


Menurut Supardjo, pemilik  angkringan ini, Keong ini langsung didatangkan langsung dari Ciamis, yang memang terkenal bagus untuk kualitas Keongnya. Pembuatan Sate Keong ini terbilang mudah, Keong hanya dibersihkan, dipotong-potong, dan diberi bumbu dapur.  Sebelumnya Keong ini direbus terlebih dahulu, sehingga jika ada yang membeli Sate Keong ini, tinggal dibakar diatas arang layaknya sate biasa.


Selain itu Angkringan Mas Jo juga menawarkan menu lain seperti Sate Kulit, Sate Usus, Sate Telur Puyuh, dan lain-lain. Di angkringan ini juga terdapat menu minuman yang unik seperti Kopi Joss, Kopi yang Diberi Bara api. Selain itu ada juga minuman seperti Jahe Susu, Wedang Jahe, dan lain-lain.


Supardjo menyebutkan bahwa untuk kopi dan teh nya memang dipesan khusus dari Yogjakarta. Kebanyakan menunya hampir sama dengan angkringan lain pada umumnya. Namun untuk Sate Keong, ini juaranya.


Angkringan Mas Jo mulai buka sejak pukul 16:30-01:000 WIB. “Jika sampai jam 1 pagi pun masih banyak yang pengunjung yang datang maka kami buka lebih dari jam 1” pungkas Supardjo.


 


 


 


 


 


 


 


Sumber berita: bisnis-jabar.com dan redaksi


Sumber gambar: pecintaalam-bocahkediri.blogspot.com

Membangun Bisnis Kini Tinggal Klik

Sejak internet ditemukan, dunia bergerak makin cepat dan segalanya makin mudah. Sebagai contoh, semua hal bisa dipelajari melalui internet termasuk memulai bisnis. Anda hanya perlu jaringan internet dan sebuah ide.


Dalam memulai bisnis tentu ada banyak persiapan yang harus dilakukan, strategi marketing, desain logo dan sebagainya. Hambatannya, sering kali ide tersebut terbengkalai, karena Anda tak punya waktu mengerjakannya atau kurangnya pemahaman tentang bidang tertentu.


Misal Anda ingin membuat butik, tapi tidak tahu supplier yang bagus, cara menjalankan sebuah toko, strategi pemasaran, mencari pengerajin yang bagus. Bila dirinci ada banyak yang perlu Anda lakukan. Tak menutup kemungkinan ada bagian tertentu yang Anda tak mengerti atau tak memiliki pengetahuannya sama sekali.


Nah, semua urusan tetek bengek tersebut bisa diselesaikan dengan mengakses situs freelancer.co.id. Anda bisa menyewa jasa orang lain menyelesaikan pekerjaan tersebut. Biarkan tenaga profesional dibidangnya yang mengerjakan tugas tersebut.


Sebuah bisnis selalu dimulai dari ide, inilah jawaban mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan. “Ide itu tak ternilai ,sering orang menunda menjalankan ide cemerlangnya akhirnya terbengkalai tak pernah diwujudkan,” lanjut Willix Halim, Vice President of Growth, Freelancer.com dalam acara launching situs freelancer.co.id, di restoran Nan Xiang, Hotel Sultan Jakarta, Rabu (3/10/2012).

”Jadi Anda tak perlu menunda ide lagi. Bila punya ide jam berapa saja, langsung bisa diwujudkan. Mulai dari desain web usaha, mencari supplier barang, pengapalan, hingga tim marketing bisa dipekerjakan dengan memposting proyek Anda di freelancer.co.id,” ujar Willix.

Jasa layanan yang disediakan bermacam-macam hingga ratusan. Sebagian besar adalah pembuatan website dan desain. “Tapi tersedia banyak layanan lainnya. Sebagai contoh Anda juga bisa menyewa orang untuk menemukan barang yang paling murah, mengirimkan pada Anda langsung. Membuat rute pengiriman barang dari Anda kepada konsumer Anda. Bahkan jika ingin meningkatkan penjualan bisnis Anda, ada jasa marketing yang tersedia.”


Anda pun tak perlu takut bila sudah menyewa jasa orangnya kabur sedangkan janji pekerjaan belum selesai. “Uang akan ditahan oleh kami dan hanya dibayarkan kepada freelancer yang Anda pilih jika ia telah menyelesaikan pekerjaannya.”

Yang perlu Anda lakukan hanya memposting proyek Anda di situs Freelancer, lalu akan ada datang banyak penawaran dari tenaga profesional yang memberikan penawaran.  Nah, Anda bisa memilih orang untuk menjadi karyawan Anda sementara. Dalam memilih Anda akan mendapatkan informasi tentang keahlian, review dari orang yang pernah menggunakan jasa tenaga profesional serta tingkat keberhasilannya.


Nah, apa ide bisnis Anda toko fashion online, beauty, cupcakes, toko roti, restoran, pet shop, spa, wedding planner, souvenir? Yang perlu Anda lakukan hanya menyewa orang, mengerjakan keseluruhan konsep dan menjalankannya untuk Anda. Jadi, ini bisa menjadi solusi mewujudkan ide Anda.


 


 


 


 


Sumber : kompas.com


Sumber gambar : investasi.com

Legitnya Dodol Ubi Cilembu yang Diracik Madu dan Daun Jeruk

dodol ubi cilembuSejak 2009, Zubaidah, 30, warga Desa Cilembu, Kec. Pamulihan, Sumedang melakukan kreasi makanan olahan berbahan dasar ubi cilembu. Awalnya, sebagai suplayer ubi ke luar pulau, Zubaidah yang biasa dipanggil Teh Ai ini melakukan pemilihan tingkat kelayakan. Dari sekian ton yang disortir, ternyata masih banyak jumlah ubi yang kurang bagus, sehingga tidak lagi memiliki nilai ekonomi. “Padahal semuanya berkah dari Tuhan dan harus dimanfaatkan,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.


Oleh ibunya, dia pun ditantang membuat dodol dari bahan ubi untuk kebutuhan pameran dan event-event desa. Kemudian pada 2010, Teh Ai bersama teman-temannya di organisasi PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dan UPPK (sejenis badan pengembangan ekonomi keluarga) melakukan proses uji coba yang serius untuk membuat panganan ini.


Pada perjalanannya, usaha ini tidaklah semanis rasa dodolnya. Salah seorang tim, yang juga bibi dari Teh Ai, membuat panganan ini dengan gula yang cukup banyak. Tujuan ialah mengawetkan dodol lebih lama. Sayangnya, rasa ubi menjadi kurang menonjol. Teh Ai pun mencari cara agar pemakaian gula bisa dikurangi, tetapi dodol tetap tahan lama. Dia pun menemukan formula madu dan daun jeruk.


Menurutnya, madu asli itu tahan sampai bertahun-tahun. Dengan racikan dodol yang ditambah madu dan daun jeruk, panganan ini bisa tahan sampai 1 bulan. Kemudian, manajemen Teh Ai dan bibinya pun berpisah, dengan mengusung resep yang berbeda.


Untuk membuat panganan ini, caranya hampir sama dengan proses pembuatan dodol lainnya. Awalnya, ubi harus dibersihkan kemudian direbus. Setelah lunak, ubi dihaluskan dan dicampurkan dengan gula, santan, tepung ketan, daun jeruk, dan madu. Semua bahan ini dimasak sampai 2 jam. Setelah matang, dodol ditiriskan dan ditunggu sampai dingin. Terakhir, dodol pun dipotong dan siap dikemas.


Sampai sekarang, ada empat varian rasa yang ditawarkan, yaitu wijen, kacang, jahe, dan pandan. Wijen dan kacang digunakan sebagai toping, jadi proses pencampuran dilakukan setelah dodol jadi. Untuk jahe dan pandan, proses pencampurannya dilakukan ketika memasak.


Sekitar 6 bulan lalu, dodol Teh Ai mendapat sertifikat MUI. Untuk izin dari Kementerian Kesehatan sudah dia dapatkan 2 tahun lalu. Teh Ai pernah ditawarkan oleh ahli pangan untuk memakai pengawet buatan dengan kadar yang masih normal. Namun, Teh Ai menolak tawaran tersebut. Prinsipnya, dia tetap ingin membuat makanan sehat dan natural, dengan bahan dasar dari alam sendiri. “Makanan dengan bahan sealami mungkin tetap lebih baik,” tutur ibu 3 anak ini.


Selain dodol, Teh Ai juga membuat kremes ubi, daun ubi krispi, keripik korek ubi, puding, donat, kue, dan pizza. Menurutnya, semua makanan tersebut bisa diganti bahan terigunya dengan ubi. Dari sejumlah panganan tersebut, yang dia produksi secara tetap ialah dodol, kremes ubi, dan daun ubi krispi.


“Membuat kremes dan daun krispi butuh teknik khusus, tidak seperti dodol,” tambahnya. Bila Anda tertarik mencobanya, dodol ini dijual di berbagai kios ubi cilembu. Namun, jika ingin mencoba aneka kreasi ubi lainnya, Anda bisa memesan dengan menghubungi Teh Ai di nomor 085295053336.


 


 


 


 


 


 


 


Sumber berita: bisnis-jabar.com dan redaksi


Sumber gambar: bisnis-jabar.com